Dua kader IPNU Bojonegoro, Syaifudin asal kalitidu dan Rohman asal temayang menjadi salah satu Relawan Penggerak Olahraga Masyarakat, yakni program luncuran dari Provinsi Jatim terkait dengan kebugaran masyarakat.
Ketika ditanya pandangannya terkait olahraga, Rohman menjawab. “Sesungguhnya olahraga sendiri kan aktivitas untuk tubuh mas, baik itu secara rohani dan jasmani”. Dalam keseharian olahraga bisa dikategorikan menjadi tiga: olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan olahraga masyarakat.
Nah.. Relawan Pengerak Olahraga Masyarakat (POM) ini sasarannya adalah olahraga masyarakat, karena mayoritas masyarakat masih menganggap bahwa olahraga itu selalu hubungannya dengan sepakbola, bulu tangkis, voli, dan lain-lain, yang mana perlu sarana dan prasarana.
Sesungguhnya olahraga masyarakat sendiri itu sama mas dengan olahraga-olahraga lainnya, cuma yang membedakan adalah pelaku dan tujuannya. Nah! kalau olahraga pendidikan jelas pelakunya dimulai dari siswa Sekolah Dasar (SD) sampai mahasiswa, kalau olahraga prestasi jelas ya, pasti para atlet-atlet yang terhimpun di setiap cabang olahraganya. Kalau olahraga masyarakat sendiri itu lebih ke arah kebugaran mas, para pelakunya sendiri masyarakat secara luas.
Rohman sendiri di kepengurusan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bojonegoro masuk dalam Departemen Olahraga, pendidikan kuliahnya juga Pendidikan Olahraga di kampus hijau Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.
Rekan satu lagi, Syaifudin!, yang juga mantan Ketua PAC IPNU Kalitidu, ketika ditanya terkait apa itu Program Penggerak Olahraga Masyarakat.
“Program Jatim Seger untuk meningkatkan partisipasi masyarakat gemar olahraga, yang dikemas dengan fun atau senang-senang. Bukan untuk mencari prestasi. Menyesuaikan masyarakat lah dan tidak tergantung semua cabang olahraga, tapi tergantung gemarnya dari masyarakat apa, bisa senam, voli-voli itu yang dewasa dan lansia.
Targetnya tuh usia 19 tahun keatas di masa-masa remaja terus dewasa, terus lansia, itu sasaran utamanya. Kalau untuk usia anak-anak sampai ke 19 iku saat fase binaan, dititipkan di cabang olahraga masing-masing, jadi untuk meningkatkan prestasi diri, contohnya seperti atlit. tutupnya (sei/pp)