Di kesempatan berharga ini saya ingin membahas tema hari lahir (Harlah) NU yang ke 96 (31 Januari 2022 M) atau ke 99 (16 Rajab 1433 H), yaitu “Merawat Jagat, Membangun Peradaban”. Sebuah tema dengan gambaran universal yang menjadi harapan bagi seluruh umat di dunia pada umumnya dan warga nahdliyin pada khususnya.
Momentum Harlah NU kemarin juga bersamaan dengan pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beserta menyosong satu abad NU. Semoga dengan tema di atas menjadi semangat dan kekuatan untuk NU ke depan lebih jaya, dan pengabdian bagi bangsa dan negara.
Cuplikan kalimat di atas pembuka untuk pembahasan kali ini
Di lansir oleh jateng.nu.or.id [1], bahwa “Merawat Jagat/Bumi, Membangun Peradaban”, mengandung optimisme juga merupakan ikhtiar yang relevan untuk kebutuhan umat manusia di dunia dewasa ini. Merawat bumi, selain merupakan pelaksanaan fungsi kekhalifahan manusia sebagai pemimpin makhluk hidup di alam fana ini, juga merupakan mandat untuk kelangsungan hidup mereka beserta keturunannya pada masa sekarang dan mendatang.
Sekarang bumi atau jagad ini tidak lagi ramah. Perubahan musim dan iklim tidak lagi teratur. Bahkan ancaman musibah bencana alam sering terjadi, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, puting beliung, tornado, dan sebagainya sering terjadi di belahan dunia ini.
Kerusakan alam dan lingkungan hidup yang kita saksikan sekarang ini merupakan akibat dari perbuatan umat manusia. Allah SWT Berfirman :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [ar-Rûm/30:41]
Karena itu bagaimana sikap umat dalam menghadapi perubahan iklim dan penanganan bencana tersebut dan dengan cara yang bagaimana agar manusia mampu melakukan fungsi dan mandat melestarikan alam semesta ini. Tentu jawabannya adalah dengan cara membangun peradaban.
Kemudian peradaban yang bagaimanakah yang dapat menjaga keselamatan dan kelestariannya. Tentu hal ini bukan merupakan persoalan yang sederhana, melainkan persoalan kompleks karena terkait dengan pandangan hidup umat manusia sebagai pemimpin makhluk hidup di dunia ini.
Pandangan atau falsafah hidup suatu bangsa sangat berpengaruh pada corak peradaban yang dibangunnya. Tentu banyak ragam falfasah hidup umat di dunia ini. Namun sebagai makhluk hidup, manusia memiliki kebutuhan yang relatif sama, baik secara fisiologis[2] maupun psikologis[3] dan sosial. Sebagai makhluk fisiologis, manusia memiliki kebutuhan sandang, pangan dan papan sebagai kebutuhan primer. Sedangkan secara psikologis, setiap umat manusia juga membutuhkan rasa aman, tentram, serta eksistensi dirinya dalam berinteraksi dengan umat lainnya.
Jumlah penduduk bumi terus bertambah. Pada tahun 2050, diperkirakan bumi akan dihuni oleh 9 miliar jiwa. Fenomena global yang dampaknya akan dirasakan oleh semua penduduk yang tinggal di planet bumi ini adalah perubahan iklim. Upaya pencegahan dan antisipasi terhadap perubahan iklim paling tepat dilakukan oleh manusia dengan beradaptasi, dengan mengubah perilaku untuk peduli dan cinta pada lingkungan[4].
Kesenjangan kesadaran dalam menjaga lingkungan dapat kita lihat pada masyarakat negara maju dan masyarakat negara berkembang masih sangat lebar. Kesadaran mengenai kelestarian lingkungan harus ditanamkan sejak dini pada masyarakat. Kesadaran sosial ditumbuhkan melalui pemberian informasi tentang lingkungan, dengan harapan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat sehingga dapat mewujudkan perilaku cinta lingkungan.
Menjaga dan merawat bumi adalah tanggung jawab semua pihak. Jika manusia tidak bisa menjadi bagian dari solusi, maka akan terjadi masalah besar yang ditanggung oleh bumi. Untuk itu mari bersama melakukan “aksi nyata” menjaga bumi sebagai tugas bersama dan “mimpi bersama”.
Demikian tinjauan singkat tentang tema Harlah NU semoga kita dapat mengimplementasikanya di keseharian kehidupan kita beserta manfaatnya. Semoga.
Oleh: Ahmad Muhyidin (Koor. Departemen Kaderisasi PR IPNU Desa Kadungrejo, dapat dihubungi melalui IG @addinnn97)
Referensi :
[1] https://jateng.nu.or.id/opini/nu-merawat-bumi-membangun-peradaban-KdEQK
[2] Sesuatu yang berkaitan dengan fa’al (ciri-ciri tubuh)
[3] Sesuatu yang berkaitan dengan kejiwaan (pikiran, perasaan)