Sebagian orang menyebut masa muda adalah golden age. Masa dimana orang-orang bertumpu pada cita-cita yang ingin diraihnya. Ibarat perairan, masa muda adalah gelombang tertinggi di lautan. Karena itulah, masa muda harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Rupanya hal tersebut juga berlaku bagi aktivis satu ini. Agus Setia Rega, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Ngasem. Semangat juang Rega yang tidak pernah padam, membuatnya terus terlibat di berbagai kegiatan.
Rega adalah salah satu kader IPNU yang kaya akan pengalaman. Menurut ceritanya, laki-laki kelahiran 23 Juni ini ikut berproses di IPNU sejak tahun 2018, yakni ketika baru saja ia lulus dari SMKN 2 Bojonegoro.
“Sebab saat itu saya hendak mendaftarkan diri di salah satu perguruan tinggi, salah satu syaratnya harus mendapat rekomendasi dari NU serta mempunyai Kartu Tanda NU (Kartanu), dari situ saya semakin termotivasi untuk berproses di IPNU” jelas Rega, pada Rabu (30/06/2021).
Rega sendiri merupakan mahasiswa UNUGIRI yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Sainstek. Dan tentu saja, di kampusnya itu ia juga ikut serta dalam berbagai organisasi kemahasiswaan. Sementara di luar kampus, Rega juga tidak lepas dari organisasi-organisasi seperti Pramuka, Karang taruna, dan lain sebagainya.
Selama berproses di IPNU, Rega mengaku banyak pembelajaran yang didapat. Diantara pembelajaran tersebut, Ia berkesempatan mengikuti Latihan Instruktur PC IPNU IPPNU Bojonegoro 2019. Berkat mengikuti kegiatan itu, Rega bisa ikut mengawal kaderisasi di PC IPNU IPPNU Bojonegoro.
Tidak hanya itu, Rega termasuk kader IPNU yang getol dalam bermedia. Kesadaran akan pentingnya digitalisasi, membuatnya terus meningkatkan kualitas media sosial, terutama di PAC Ngasem.
“Sebab media sosial, yang dulunya hanya sedikit peminat IPNU IPPNU, sekarang menjadi lebih banyak. Kami juga membuat program Oskar pagi di kanal radio, yang juga berdampak pada peningkatan kader. Banyak teman teman yang ikut berkhidmat di IPNU IPPNU,” tambahnya.
Setelah resmi dilantik menjadi Ketua PAC IPNU pada Desember 2020 lalu, amanah yang diembannya tentu bertambah. Mengingat ada banyak individu dalam organisasi tersebut, Ia juga mengakui adanya tantangan dalam menyamakan visi dan misi.
“Karena setiap kader memiliki pemikiran masing-masing, itulah tantangan terbesar yang saya rasakan” ujarnya.
Laki-laki yang mempunyai hobi mencari pengalaman dan berorganisasi dengan motto mengabdi dengan ikhlas tanpa mencari popularitas ini, menyampaikan pesan untuk sesama kader IPNU IPPNU agar tidak batasi diri untuk selalu berproses, selagi ada kesempatan, ia mengajak maksimalkan kesempatan semaksimal mungkin.
Penulis : Reni Febrianti (Peserta Ngaji Media)
Editor : LulukNR