IPNU IPPNU BOJONEGORO ONLINE – Dewasa ini, tidak sedikit kalangan muda yang terlibat di kancah birokrasi, kewirausahaan, sampai ke sektor digital yang nyaris memenuhi ruang maya. Semua tidak luput dari campur tangan anak muda atau saat ini familiar dengan sebutan generasi milenial.
Begitu juga dengan laki-laki satu ini. Siapa yang tidak mengenal sosok Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bojonegoro, M. Fakhrul Irfansyah. Laki-laki yang baru saja diperingati kelahirannya, 16 Juni lalu, sudah tidak asing bagi sejumlah elemen pemerintah maupun aktivis di Kabupaten Bojonegoro. Namanya kian gemilang saat dibeberapa kesempatan menyampaikan sambutan, ia mampu memikat audiens dengan argumen dan ide-idenya.
Menurut cerita laki-laki yang sedang menempuh S2 di Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA) tersebut, kelihaiannya dalam Public Speaking bermula saat ia mengikuti makesta, jenjang paling awal menjejaki IPNU.
“Waktu itu tahun 2009, saya mengikuti makesta. Saya masih kecil, masih SMP, dan menjadi peserta paling kecil. Dalam makesta itu saya memberanikan diri untuk bertanya, itulah momentum pertama kali saya berbicara didepan publik dan juga memegang mikrofon. Peristiwa itu sekaligus menjadi moment paling berkesan selama saya berkhidmat di IPNU” terang Irfan.
Sementara dalam ranah kepemimpinan, Irfan sudah mengawali sejak ia terpilih sebagai Ketua Pimpinan Ranting (PR) Desa Cangaan, Kanor. Tentu menjalankan amanah tersebut tidak lepas dari terjal berorganisasi.
Menurutnya, saat diamanahi menjadi Ketua Pimpinan Ranting, Irfan belum pernah memimpin organisasi. Ia merasa masih buta akan peta kepemimpinan, buta akan cara mengatur jaringan, buta akan pola komunikasi dan buta akan hal-hal lain yang kaitannya dengan manajemen organisasi.
“Seumur hidup, saya merasa pada waktu itu hidup paling di tempa. Karena notabenenya di desa saya, antara NU dan Muhammadiyah sama-sama kental, sehingga perjuangan saat itu sangat terasa, bentuk fastabiqul Khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan juga sangat terasa” ungkapnya.
Selain terlahir dari keluarga yang memiliki background Nahdlatul Ulama, motivasi Irfan berkhidmat di NU, khususnya IPNU adalah janji Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an, bahwasanya orang yang berjuang di jalan Allah akan mendapat pertolongan dari Allah.
“Saya terlahir dari keluarga NU, orang tua saya juga seorang pemimpin di NU, tapi saya memiliki motivasi pribadi, yang mana Allah menjanjikan orang yang mau berjuang di jalan Allah insyaallah akan ditolong oleh Allah dan akan dikumpulkan kedudukannya, kalau tidak salah di surat Muhammad” jelasnya.
Seiring bertambahnya usia, kiprahnya di IPNU terus berlanjut, mulai dari menjadi Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kanor, Pengurus Departemen Kaderisasi PW IPNU Jawa Timur, sampai awal 2021 lalu ia resmi dilantik menjadi Ketua PC IPNU Bojonegoro.
Selain di IPNU, Irfan juga terlibat di berbagai organisasi kepemudaan lainnya. Begitu pun saat menempuh pendidikan di UINSA, ia tidak luput dari kegiatan berorganisasi dan mengemban amanah sebagai pemimpin. Tercatat saat menempuh Strata 1 Irfan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sosiologi UINSA, sampai Jaringan Mahasiswa Sosiologi se-Jawa.
Menengok sepak terjang Ketua kita, sudah tidak diragukan lagi kelihaiannya dalam memimpin, bukan? Satu lagi yang Ia titipkan pada kader-kadernya, “besi tidak akan berubah menjadi pedang yang tajam kalau tidak melalui proses terbakar dan proses-proses sulit lainnya, jadi IPNU adalah salah satu media untuk menempa diri membakar semangat dan optimisme di dalam hidup kita” pungkas Irfan saat diwawancarai Tim media, Sabtu (26/06/2021).
Penulis : LulukNR