IPNU IPPNU BOJONEGORO – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-23 dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) di Pondok Pesantren At-tanwir, Talun, Sumberejo, Bojonegoro, Pada Jum’at (21/09/2021).
Dalam sambutannya, Choirul Mubtadiin, Ketua PW IPNU Jatim menyampaikan, di era seperti ini inovasi menjadi sangat penting untuk ditanamkan pada kader IPNU IPPNU. Tapi Inovasi saja tidak cukup, sebab digitalisasi yang sangat pesat membuat pergeseran inovasi juga cepat mengalami perubahan.
“Karena itulah, Konferwil kali ini mengambil tema ‘Akselerasi pelajar mewujudkan peradaban baru’, yang nantinya bisa menjadi acuan dalam menentukan program tiga tahun kedepan atau bahkan lebih dari dua puluh tahun, juga menjadi landasan berfikir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama” jelas laki-laki yang akrab disapa di’in tersebut.
Selain itu, ia juga meminta kepada peserta Konferwil agar seusai pelaksanaan Konferwil ini tidak muncul kelompok-kelompok yang membedakan. Jawa timur harus tetap menjadi satu.
“Konferwil ini bukan ajang perhelatan ataupun tempat mengorek kesalahan, justru harus bisa dijadikan tempat pembelajaran dan proses pendewasaan” ujarnya.
Ketua Tanfidiyah Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) KH. Marzuki Mustamar, turut menguatkan komitmen dalam ber Nahdatul Ulama. Menurut beliau, sebagai garda terdepan, IPNU IPPNU harus mampu menjadi kader yang percaya diri. Sebab, ibadah amaliyah yang dilakukan oleh IPNU IPPNU sudah sesuai dengan dalil dan ada pada zaman Rasulullah.
“Jangan sampai kita bermurtad dari NU, bagaimanapun kondisinya, saat kaya maupun tidak punya. Jangan sampai kita mogok ber NU gara-gara hal yang sepele,” jelasnya.
Selain itu Kyai Marzuki juga berpesan bahwa kader IPNU IPPNU harus menguasai berbagai bidang dan mampu bersinergi dengan pondok pesantren dan lembaga maarif di Jawa Timur sehingga mampu melahirkan kader yang memiliki kemampuan baca tulis kitab salaf.
“Kalau bisa Kyai harus disowani, sehingga ada pengakaderan yang bagus, dan 20 tahun kedepan pendidik maupun stage holder berasal dari kader bisa tumbuh dari kader IPNU IPPNU hari ini” tambah Kyai Marzuki.
Sementara itu Bupati Bojonegoro, Ana Muawanah menyebut Konferwil IPNU dan Rakerwil IPPNU yang digelar di Bojonegoro ini menunjukkan bahwa Bojonegoro bisa membangun solidaritas dan keharmonisan antar daerah. Ia juga terus meyakinkan bahwa Bojonegoro aman dengan akurasi data yang ada.
“Jadi silahkan datang ke Bojonegoro. Disini sebagai pemerintah daerah tugas kami adalah menjaga kondisi dan solidaritas antar sesama” tuturnya.
Lebih lanjut, Bu Ana mengatakan indeks pembangunan manusia yang bertumpu pada tiga sektor, yakni ekonomi, pendidikan, dan kesehatan juga mulai berkembang di Bojonegoro, termasuk pemberdayaan pemuda yang dikembangkan melalui ekselerasi kepemudaan.
Sesuai dengan rencana kegiatan, acara ini diawali dengan IPNU Jatim Award III yang berbentuk penganugerahan pada Pimpinan Cabang IPNU se-Jawa Timur yang berprestasi dalam bidang organisasi, kaderisasi, administrasi, teknologi dan inovasi.
Kemudian, dilanjutkan dengan rangkaian talkshow “Build a Nation with Innovation” yang menghadirkan keynote speaker Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh pada tanggal 26 September besok.
Pewarta : Rosa Amelia
Editor : LulukNR